- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
A. Pengertian Tauhid
a. Ilmu
Tauhid
Dalam
konteks agama Islam Tauhid adalah ilmu kepercayaan yang membahas tentang
meng-Esa-ka Allah. Namun sebenernya pengertian diatas tidaklah sesempit itu. Perintah
bagi manusia untuk beragama dan berke-Tuhanan sudah tertuliskan dalam Al-Qur’an
Surah Ar-Rum ayat 30-32:
óOÏ%r'sù y7ygô_ur ÈûïÏe$#Ï9 $ZÿÏZym 4 |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pkön=tæ 4 w @Ïö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4 Ï9ºs ÚúïÏe$!$# ÞOÍhs)ø9$# ÆÅ3»s9ur usYò2r&
Ĩ$¨Z9$# w tbqßJn=ôèt ÇÌÉÈ * tûüÎ6ÏYãB Ïmøs9Î) çnqà)¨?$#ur (#qßJÏ%r&ur no4qn=¢Á9$# wur (#qçRqä3s? ÆÏB tûüÅ2Îô³ßJø9$# ÇÌÊÈ z`ÏB úïÏ%©!$# (#qè%§sù öNßguZÏ (#qçR%2ur $YèuÏ© ( @ä. ¥>÷Ïm $yJÎ/ öNÍköys9 tbqãmÌsù ÇÌËÈ
30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui[1168],
31.
Dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah
shalat dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
32.
Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka[1169] dan mereka menjadi
beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada
golongan mereka.
[1168]
Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai
naluri beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid,
Maka hal itu tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara
pengaruh lingkungan.
[1169]
Maksudnya: meninggalkan agama tauhid dan menganut pelbagai kepercayaan menurut
hawa nafsu mereka.
Menurut Syekh Muhammad Abduh Ilmu Tauhid
adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib
tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang
sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan dari pada-Nya; juga membahas
tentang para Rasul Allah, meyakinkan kerasulan mereka, meyakinkan apa yang
wajib ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan (nisbah) kepada diri mereka
dan apa yang terlarang menghubungkannya kepada diri mereka.[1]
Dari pengertian diatas bahwasannya ilmu tauhid diartikan keyakinan atau
meyakinkan bahwa Allah itu satu dan juga meyakinkan adanya sifat-sifat Allah
yang wajib diketahui oleh manusia dan sifat-sifat yang wajib dilenyapkan (tidak
ada) pada-Nya, juga meyakinkan akan kerasulan dari Rasul pertama sampai penutup
para Rasul, juga meyakinkan akan adanya sifat-sifat yang melekat pada diri
Rasul dan yang terlarang dihubungkan dengan para Rasul. Keyakinan (tauhid) ini
yang kemudian mengangkat kebangkitan nama besar Nabi SAW.
b. Ilmu
Aqidah
Ilmu aqidah secara bahasa adalah simpulan,
adalah suatu kepercayaan yang tersimpul di hati. Seperti iman, iman juga
diartikan sebagai kepercayaan, keyakinan. Maka dari istilah-istlah diatas dapat
diambil pengertian bahwa ilmu aqidah adalah ilmu yang pembahasannya mengenai
pelbagai kepercayaan dan keyakinan yang melekat di hati. Hampir sama dengan
ilmu tauhid dan ilmu kalam yang membicarakan tentang ke-Tuhanan yang nantinya
hati yang akan membenarkan pembicaraan kapercayaan-kepercayaan dan
keyakinan-keyakinan.
c. Ilmu Ushuluddin
Ilmu ushuluddin secara bahasa yaitu pokok
atau pangkal, yang mana bila kata ushuluddin dipecah menjadi dua kata yaitu
terdapat kata ushul yang artinya pokok-pokok atau pangkal-pangkal dan addin
yang artinya agama, i’tiqaad. Maka dapat di artiakan bahwa ilmu ushuluddin
adalah ilmu yang membahas mengenai pokok-pokok dan pankal-pankal aqidah i’tiqad
dalam agama islam. Ilmu ushuluddin ini menguraikan mengenai kepercayaan yang
mendasar dalam hal agama.
d. Ilmu
Fiqhul Akbar
Ilmu fiqhul akbar disebut juga ilmu
kalam. Tetapi persamaan ini hanya beberapa adapun pengertian ilmu fiqhul akbar
adalah suatu ilmu yang mengkaji atau membahas menganai pokok-pokok bahasan
agama atau tauhid serta membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah,
bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja.[2]
B. Ruang Lingkup dan Urgensi Ilmu Ke-Tuhanan dengan
Kehidupan
Ruang
lingkup ke-Tuhanan dalam penerapa n konsep kehidupan adalah seperti halnya
rukun iman yang 6 (enam). Aqidah islam yang berawal dari keyaknan kepada dzat
mutlak Yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam dzat,
sifat,perbuatan dan wujudnya. Aqidah pokok yang perlu dipercayai oelh tiap-tiap
muslimin yang termaasuk unsur pertama dari unsur keimanan ialah mempercayai :
1. Iman
kepada Allah
Allah dzat yang maha mutlak menurut ajaran
islam adalah Tuhan Yang Maha Esa. Segala sesuatu yang mengenai Tuhan disebut
ke-Tuhanan. Firman Allah QS. Al-Baqarah(2):163
ö/ä3ßg»s9Î)ur ×m»s9Î) ÓÏnºur ( Hw tm»s9Î) wÎ) uqèd ß`»yJôm§9$# ÞOÏm§9$# ÇÊÏÌÈ
163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha
Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Dengan demikian setelah mengimani Allah,
maka membenarkan segala perbuatan dengan beribadah kepada-Nya, melaksanakan
segala perintahnya dan menjahui segala larangan-Nya, mengakui bahwa Allah
bersifat dari segala sifat, dengan ciptaa-Nya di muka bumi sebagai bukti keberadaan
kekuasaan dan kesempurnaan Allah.
2. Iman
kepada Malaikat
Iman
kepada malaikat alah beri’tikaad adanya malaikat yang menjadi peerantara antara
Allah dengan Rasul-Rasul-Nya yang membawa wahyu kepada Rasul-Rasulnya. Firman
Allah QS. Al-Anbiya(21):27
w ¼çmtRqà)Î7ó¡o ÉAöqs)ø9$$Î/ Nèdur ¾ÍnÌøBr'Î/ cqè=yJ÷èt ÇËÐÈ
27.
Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintahNya.
Dengan demkian beriman kepada
malaikat-malaikat-Nya maka kita akan lebih megenal kebesaran dan kekuasaan
Allah, lebih bersyukur akan ni’mat yang diberikan dan beerusaha selalu berbuat
kebaikan dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena malaikat selalu mengawasi dan
mencatat segala amal perbuatan manusia.
3. Iman
kepada Kitab-kitab Allah
Beriman
kepada kitab-kitab Allah ialah beri’tikad bahwa Allah ada menurunkan beberapa
kitab kepada Rasul-Nya, baik yang berhubungan dengan i’tikad maupun yang
berhubungan dengan muamalah, untuk menjadi pedoman hidup manusia. Jadi
mengimani kitab Allah ialah mengmani sebagaiiman yang diterangkan oleh
Al-Qur’an dengan tidak menambah dan mengurangi.
4. Iman
kepada Nabi dan Rasul Allah
Beriman
kepada Rasul ialah meyakini bahwa Allah telah memilih beberapa orang diantara
manusia, memberikan wahyu kepada mereka dan menjadikan mereka sebagai utusan dan
membimbing manusia kembali pada jalan yang benar. Mereka diutus Allah untuk
mengajarkan tauhid, meluruskan aqidah, membimbing cara beribadah dan
memperbaiki akhlak manusia yang rusak.
5. Iman
pada Hari Akhir (Yaumul Kiyamah)
Keyakinan
ini sangat penting dalam rangkaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa
mempercayai hari kiamat sama dengan orang yang tidak mempercayai agama islam,
itu merupakan hari yang tidak diragukan lagi. Firman Allah QS. An-Nisa (4):87
ª!$# Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd 4 öNä3¨YyèyJôfus9 4n<Î) ÏQöqt ÏpyJ»uÉ)ø9$# w |=÷u ÏmÏù 3 ô`tBur ä-yô¹r& z`ÏB «!$# $ZVÏtn ÇÑÐÈ
87.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Sesungguhnya Dia akan
mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. dan
siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah ?
6. Iman
pada Qodho dan Qadar
Beriman
pada qadha dan qadar maksudnya adalah setiap manusia wajib mempunyai niat dan
keyaknan sungguh-sungguh bahwa segala perbuatan makhluk sengaja ataupun tidak
telah ditetapkan oleh Allah, sejak zaman azali ketenttuan itu telah ditulis
didalam Lauhul Mafhfudz, jadi semua yang sudah, sedang dan akan teerjadi
dunia ini sudah diketahui oleh Allah.[3]
KESIMPULAN
Ilmu ke-Tuhanan (Tauhid) merupakan
ilmu yang segi pembahasannya adalah mengenai segala sesuatu tentang Allah,
aspek-aspek yang ditinjau dari segi ilmu tauhid seperti halnya sifat-sifat yang
wajib ada pada-Nya, sifat-sifat yang wajib dienyapkan dari pada-Nya, wujud
Allah, keyakinan mengenai utusan-utusan (Rasul) Allah, sifat-sifat yang wajib
ada pada Rasul, sifat-sifat yang wajib dilenyapkan paada Rasul, seeta segala
sesuatu yang masuk dalam Arkan Al-Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Abduh,
Muhammad. 1968. Risalah Tauhid. Jakarta: Bulan Bintang
Hassan,
A. 1992. Kitab At-Tauhid. Bandung: CV.Diponegoro
Wiyani,
Novan Ardy. Ilmu Kalam.
http://dirbas.blogspot.com/2012/07/ruang-lingkup-ilmu-aqidahtauhid_30.html?m=1
Komentar
Posting Komentar